Kuwait Usir Diplomat Iran

Pemerintah Kuwait, Kamis (31/3) mengumumkan pengusiran beberapa diplomat
Iran yang bertugas di negara kaya minyak itu atas tuduhan mata-mata
untuk kepentingan Iran.
Menteri Dalam Negeri Kuwait, Mohammed Al Sabah, mengatakan para
diplomat Iran itu terbukti melakukan mata-mata dengan tujuan mengadu
domba, beberapa jaringan televisi Arab melaporkan. "Ada beberapa
diplomat Iran dipersona nongrata dan diusir dari Kuwait," kata Menlu Al
Sabah seperti dikutip Al Jazeera.
Pengusiran diplomat Iran itu dilakukan sehari setelah Kuwait
memanggil pulang duta besarnya di Teheran atas tuduhan tersebut. Namun,
Kementerian Luar Negeri Iran seperti dilaporkan kantor berita Iran,
IRNA, membantah keras tuduhan Kuwait tersebut.
Terkait kasus mata-mata tersebut, pada Selasa (29/3) pengadilan
pidana Kuwait memvonis hukuman mati terhadap tiga orang, yakni dua warga
Iran dan seorang Kuwait. Ketiga orang yang dijatuhi hukuman mati itu
bertugas di dinas militer Kuwait ketika ditangkap pada Mei 2010,
sementara warga Arab Saudi adalah mantan serdadu.
Mereka dinyatakan bersalah secara menyakinkan, yaitu memberikan
informasi militer penting kepada pasukan elit Garda Revolusi Iran.
Sehari setelah vonis mati atas dakwaan mata-mata itu, Kuwait memanggil
pulang duta besarnya dari Teheran.
Selain hukuman mati, seorang warga Suriah dan seorang lagi asal
Arab Saudi dijatuhi hukuman seumur hidup pada persidangan mata-mata
tersebut. Sebelumnya, suratkabar Al Qabas pada Kamis melaporkan, tiga
diplomat Iran akan diusir, namun pengadilan belum memutuskan atas
pertimbangan kekebalan diplomatik mereka.
