www.kebumennews.info | Media Online: Mereka Memperkosa Kekasihku (33)

Mereka Memperkosa Kekasihku (33)

Personal Blogs

KN.Info -"Saya kira tidak semua saudara atau kerabat kita memiliki pemikiran dan keyakinan yang sama dengan Papah. Mohon maaf, saya juga tak sependapat. Lagi pula ini masalah cinta.
Mei Li punya hak untuk mencintai siapa saja yang menurut hati saya dan logika saya memang tepat. Papah, kalau saudara dan kerabat kita mengucilkan saya hanya karena saya berpacaran dan akhirnya menikah dengan orang Jawa, saya kira itu sudah merupakan bentuk sinisme, primordialisme sempit.
Leluhur kita pasti tak menyukainya. Setahu saya, sejak berabad-abad para leluhur telah mengajarkan bagaimana kemanusiaan, kasih sesama dan perdamaian harus diusahakan dan diwujudkan.
Mereka telah memberi contoh bagaimana menjalin persahabatan dan kemesraan dengan bangsa lain. Buktinya ratusan tahun lalu mereka datang ke sini dan hidup berdampingan dengan pribumi sampai sekarang. Bahkan banyak tokoh Tionghoa di Indonesia yang menikah dengan pribumi sebagai salah satu wujud kasih sesama, kemanusiaan dan perdamaian.
Salah satu pelajaran yang saya tangkap dari budi leluhur, adalah tidak membeda-bedakan sesama manusia dalam segala hal. Tentang bisnis, itu soal rezeki. Saya tak terlalu takut dikucilkan komunitas bisnis tertentu, sebab saya orang yang percaya bahwa rezeki seseorang ditentukan Tuhan dan bagaimana kita mengusahakannya. Bukan komunitas, kerabat, atau keturunan. Lagi pula saya belum tentu akan berbisnis seperti Papah. Saya bisa menjadi dosen, wartawan, atau pekerjaan apa saja yang terhormat.”
"Lili, kamu hanya pandai berteori, tapi tidak mengerti bagaimana sebenarnya hidup dan kehidupan ini harus dijalani. Papah bisa begini karena mengikuti para leluhur yang sudah meletakkan prinsip-prinsip dan pondasi yang terbukti bisa kita nikmati. Dan dari dulu di keluarga kita anak perempuan selalu dijodohkan. Faktanya tak ada masalah sampai sekarang. Maka, jaga pula tradisi itu, demi kebaikanmu juga.”
"Papah, Mamah, Koh Seng An, izinkan saya bertanya. Sekali lagi maaf, apakah ketika kita keluar dari rahim ada seseorang yang meniupkan ruh dan menentukan jiwa dan warna kulitnya? Apakah kelak jika kita mati, juga ditentukan oleh seseorang? Apakah surga dan neraka akan memilih-milih warna kulit sebagai penghuninya?
Saya kira tidak! Begitu juga dengan cinta. Bagi saya, cinta adalah perwujudan dari kehendak jiwa yang tak seorang pun bisa menentukan, kecuali jiwa itu sendiri. Cinta juga tak pernah memilih-milih keturunan dan warna kulit sebagai penghuninya.
Maka, tolonglah, hormati pilihan saya, pilihan jiwa saya. Saya mohon dengan sangat. Saya tak bisa membohongi dan melukai jiwa saya. Jika Papah, Mamah, dan Koh Seng An melakukan intervensi sampai ke jiwa saya, maka jiwa ini akan terluka dan sakit,” jelas Lili. Dia mulai menangis terisak-isak, dan kemudian bersimpuh di pangkuan mamahnya.
"Mei Li, itu juga teori cinta yang tidak selalu selaras dengan kenyataan. Rasa cinta bisa muncul dengan sendirinya. Buktinya Mamah dan Papah dulu dijodohkan. Dari tidak kenal, akhirnya saling mencintai. Jiwa kami akhirnya juga saling bertaut,” bujuk mamahnya, walaupun dulu sebenarnya dia juga ingin berontak saat dijodohkan.
"Mamahmu benar,” sambut papahnya. "Tidak! Saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak bisa membohongi diri saya!” Lili mendongkakkan kepala, tangisnya meledak makin keras. Sementara kemarahan mulai menyala di hati papahnya. Dia merasa didurhakai oleh anaknya. Tak menyangka, Lili yang mereka sayangi berani membantahnya.
"Kamu ternyata keras kepala. Pengaruh apa yang telah dimasukkan pemuda bernama Baskara itu kepadamu. Kalau kamu keras kepala, Papah juga bisa begitu. Tak ada gunanya memberi penjelasan kepadamu. Pokoknya Papah tak setuju kamu berhubungan dengan Baskara. Titik! Segera putuskan hubunganmu, atau kamu akan menjadi daun yang rontok dari pohonya,” bentak Thio Hok Kie, papah Lili, mulai melayangkan ancamannya.

lintasberita
Posted by Admin on 12.34. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for �Mereka Memperkosa Kekasihku (33)�

Leave comment

terimakasih sobat sudah kasih motifasi untuk jadi lebih maju....

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery