Di Magelang, Buku-buku Seri SBY Dibakar

KOMPAS.com - Koordinator Gerakan Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak) Magelang, Bintoro Dwi Prasetyo, mengatakan, selain terindikasi menyelewengkan uang negara, pengadaan buku- buku seri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sekolah-sekolah dinilai hanya sebagai alat propaganda politik tebar pesona sehingga sangat tidak layak dikonsumsi sebagai bahan referensi pembelajaran.
"Karena sangat berbau politik, lebih baik buku tersebut diedarkan di toko buku dan tidak dimasukkan sebagai buku perpustakaan sekolah," ujarnya, Rabu (23/2/2011).
Sebelumnya, Selasa (22/2/2011), LSM Gerakan Cicak juga membakar sembilan buku SBY yang terdiri dari sembilan judul, yaitu Menata Kembali Kehidupan Bangsa, Jendela Hati, Diplomasi Damai, Merangkai Kata Menguntai Nada, Bintang Lembah Tidar, Jalan Panjang Menuju Istana, Adil Tanpa Pandang Bulu, Peduli Kemiskinan, dan Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan. Semua buku tersebut diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Ngaderi Budiyono mengatakan, terkait keberadaan buku-buku SBY, saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
"Sebelum ada instruksi dari pemerintah pusat, sekolah-sekolah kami minta untuk menyimpan buku-buku itu terlebih dulu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Kabupaten Magelang saat ini juga tengah menyelidiki pengadaan buku dari dana alokasi khusus (DAK) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menghabiskan anggaran Rp 77 miliar. Dalam proyek pengadaan buku tersebut, diduga terjadi penyimpangan anggaran karena banyak buku ternyata tidak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan sekolah, termasuk buku-buku seri tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kepala Kejari Kabupaten Magelang Martini saat ditemui, Rabu (23/2/2011) kemarin, mengatakan, tahap penyelidikan tersebut baru dimulai Senin (21/2/2011) lalu. Kasus ini terungkap setelah adanya temuan dan laporan di sejumlah sekolah tentang adanya buku-buku Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai buku yang tidak sesuai dengan permintaan sekolah. (EGI)
