Investor Asing Berebut Bank Danamon

Kebumennews, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah bank di Indonesia kecil dengan keuntungan bersih sekitar $ 320 juta tahun lalu tidak tercantum dalam radar investasi internasional.
Tetapi Bank yang berbasis di Jakarta, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) telah menjadi objek kepentingan intens. Mengutip Financial Times, Bank of China melihat bank ini menjadi sasaran potensi investasi. Orang yang dekat dengan Bank Danamon mengatakan, sebagai entitas, China menjadi semakin agresif di panggung dunia, terutama di pasar sumber daya yang kaya seperti Indonesia.
Bankir mengatakan bahwa Standard Chartered, beberapa bank Korea Selatan, dan beberapa investor non-keuangan seperti Jardine Matheson juga berminat untuk meminang bank tersebut. DBS juga disebut-sebut ikut melirik bank ini meskipun telah mengatkan tidak akan membeli Danamon.
Bank ini banyak dilirik investor karena pertumbuhan kredit mikronya yang luar biasa, yang bersedia membayar margin yang lebih tinggi daripada yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Setelah pemerintah membailout Danamon setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1999, para kreditur bank telah mengubah bank ini menjadi bank yang mencetak laba besar oleh tim dari Fullerton, perusahaan yang dikendalikan Temasek yang memegang 67 persen saham pengendali di Danamon. "Ini adalah sebuah bank besar," kata Helge Trapness, kepala lembaga keuangan Barclays Capital di Hong Kong.
