PKS Punya Nyali, Ada Apa?

Kebumennews, Jakarta - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mendukung hak angket menunjukkan partai itu masih punya nyali dan taji. PKS tak takut disingkirkan dari Setgab Koalisi. Mengapa?
Dalam sidang paripurna, Selasa (22/2) semalam, DPR batal mengajukan hak angket mafia pajak melalui voting terbuka. Tercatat 266 anggota DPR menolak pengajuan hak angket sementara yang mendukung beda tipis yakni 264 anggota.
Dari 56 anggota FPKS yang hadir di sidang paripurna seluruhnya mendukung hak angket pajak. Sebelumnya 106 anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) dan 84 anggota FPDIP juga memutuskan mendukung hak angket.
Para analis melihat, PKS terbukti masih punya nyali dan tidak ‘yes-men’ dalam koalisi.
Menurut analis politik Mohamad Nabil, PKS tak mau kehilangan citra dan tak mau kredibilitasnya rusak sebagai kekuatan Islam. PKS tampaknya makin percaya diri, terlepas dari hasil dari voting hak angket tersebut.
“PKS ingin menunjukkan pada umatnya bahwa partai hijau itu masih komit pada konstituennya,” kata Mohamad Nabil dari CSRC (Center for the Study of Religion and Culture) UIN Jakarta, Selasa malam.
Sementara Direktur LSN Umar S Bakry MA melihat PKS yakin tak digusur dari kabinet meski mendorong hak angket pajak di DPR sebab SBY selama ini cenderung menjaga harmoni koalisi dan enggan konflik. ''PKS tetap merasa aman, meski ada beda pendapat dan sikap,'' kata Umar.
Malah Sekjen PKS Anis Matta yakin, partainya dan menterinya di kabinet tidak akan didepak dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Pasalnya belajar dari pengalaman isu tersebut hanya menjadi angin lalu saja.
"Dievaluasi silakan, yang jelas kalau saya harus bilang isu itu (reshuffle) dari dulu tidak pernah kejadian," kata Anis di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (22/2/2011).
Bukan hanya itu saja, perkataan yang pernah dilontarkan wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa yang akan mengevaluasi Setgab seakan diacuhkan begitu saja oleh PKS. "Silakan mau dievaluasi, yang jelas selama ini setiap langkah yang diambil sudah terukur konsekuensinya," katanya.
PKS pun yakin setelah diputuskannya hak angket mafia pajak dalam paripurna semalam, keberadaan Setgab akan tetap ada. Sehingga tidak ada kekhawatiran bagi PKS bahwa sikap yang diambilnya terhadap posisi menterinya di kabinet.
“PKS nampaknya punya bargaining, dan sikap yang jelas dalam soal angket pajak. Ini berbeda dengan Gerindra yang malah menolak angket dengan cara mendukung Demokrat dan itu merusak reputasi Prabowo Subiyanto dalam politik nasional,” tambah Nabil.
“PKS justru memperlihatkan nyali dan kesanggupan untuk berpolitik tanpa harus dikooptasi Demokrat,” imbuhnya peneliti dan analis politik yang sempat menjadi peneliti tamu radikalisme agama di Universitas Teknologi Nanyang Singapura itu.
