Pengamat: Teroris Coba Mendelegitimasi Pemerintah

INILAH.COM, Jakarta - Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengatakan meski terkesan aksi teror melalui bom yang disamarkan dalam buku sebagai aksi teror yang turun kasta, namun target menciptakan kepanikan ditengah masyarakat telah tercapai.
Hal tersebut disampaikan pengamat terorisme Noor Huda Ismail saat dihubungi INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (20/3/2011). Saat ditanya mengenai metode pengiriman paket bom yang disamarkan melalui buku, Noor Huda mengatakan aksi semacam ini terkesan turun kasta.
"Kalau aku melihatnya lewat bom buku ini, gerakan teroris seperti turun kasta. Karena sebelumnya mereka menyerang target yang besar, yakni menghantam kepentingan Amerika dan sekutunya. Jadi ini bukan aksi baru dan cerdas, namun targetnya berubah menjadi orang-orang yang menganggu gerakan mereka, siapapun itu," jelasnya.
Meski demikian meski dinilai aksi kelompok teroris seperti turun kasta, namun target untuk menciptakan kepanikan dimasyarakat bisa dikatakan tercapai. "Karena memang targennya adalah kepanikan yang diciptakan lebih tinggi. Bukan cuma korban yang menerima kiriman paket saja, tapi kepanikan masyarakat tinggi dan selain itu kelompok ini ingin mendelegitimasi negara, seolah negara tidak berdaya," ucapnya.
Lebih lanjut pengamat terorisme ini menduga para pelaku teror paket bom ini merupakan kelompok-kelompok yang pernah bermain di konflik Poso dan Ambon. "Bisa saja kelompok-kelompok ini telah mengajarkan banyak orang untuk merakit bom, dan pasca konflik mereka menyebar dan melakukan jihad sporadis tanpa pemimpin. Namun tidak tertutup kemungkinan juga akan adanya aksi yang lebih besar mengingat beberapa ahli bom juga belum tertangkap seperti Upik Lawanga," tutupnya.
