Pertamina Berhasil Padamkan Api 2 Tangki Cilacap

KN.INFO, Jakarta - Pertamina berhasil memadamkan 2 dari 3 tangki yang terbakar, yaitu tangki 31-T2 dan tangki 31-T3.
Dalam
siaran persnya Minggu (3/4) malam disebutkan, saat ini pemadaman
difokuskan kepada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50% dengan
menyemprotkan foam secara terus menerus, dan upaya isolasi serta
pendinginan pada tangki 32-T104. Upaya isolasi dilakukan dengan
menginjeksikan foam kedalam tangki dan menyemprotkan air secara terus
menerus ke tangki 32-T104 untuk menjaga temperature fluida didalam
tangki dibawah 50C. Hal ini untuk mencegah api menjalar ke tangki
32T-104 yang berada disebelah Timur tangki 31-T7. Pertamina akan
melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab terjadinya insiden
dan besarnya kerugian, pasca pemadaman yang saat ini masih berlangsung.
Pertamina
juga telah mengalirkan produksi kilang ke Terminal Transit Lomanis yang
terdiri dari Minyak Tanah sebesar 7300 KL, Premium sebesar 13.000 KL
dan Solar 28.000 KL. Dari Terminal Transit Lomanis BBM ini selanjutnya
disalurkan melalui pipa ke depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya,
Rewulu, dan Depot Teras. Pertamina menjamin pasokan BBM dalam kondisi
aman dengan volume stok premium, solar dan kerosin (Minyak Tanah) dijaga
pada level 3,2 juta KL. Untuk Avtur akan mulai dikapalkan pada 4 April
sebesar 17.000 KL ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno Hatta.
Pertamina
telah menyiagakan pasokan sebesar 400.000 barel Premium yang
sewaktu-waktu dapat digunakan apabila diperlukan untuk menambah pasokan.
Dengan pertimbangan safety pelayanan LPG yang selama ini dipenuhi dari
Kilang Cilacap telah dialihkan pasokannya, khusus untuk Jawa Tengah
bagian barat akan mengambil dari Kilang Balongan sedangkan untuk pasokan
Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Elpiji Tanjung
Emas sehingga kebutuhan masyarkat dapat terpenuhi seperti biasa.
Jumlah
tangki yang terbakar sebanyak 3 tangki dari total 207 tangki yang
berada di dalam kompleks Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Tangki-tangki yang berada di kompleks kilang terdiri dari tangki
komponen yaitu tangki yang menyimpan bahan-bahan yang akan diolah untuk
menjadi produk BBM dan tangki produk yaitu tangki yang menyimpan Bahan
Bakar yang sudah menjadi produk BBM seperti Premium, Kerosin (Minyak
Tanah), Solar maupun Avtur. Tangki-tangki tersebut memiliki kapasitas
yang bervariasi antara 2400 KL hingga 117.000 KL. Kejadian kebakaran
kepada ke 3 (tiga) tangki ini merupakan kebakaran yang terjadi pada
tangki komponen yaitu 31-T2 yang berisi HOMC (High Octane Mogas
Component) sebagai bahan baku penambah oktan pada premium (Octane
Booster) dan tangki 31-T3 & 31-T7 yang berisi NAPTHA.[inilah]
