"Princess" Kate..., Nanti Dulu!

KN.Info - Pernikahan Kerajaan sejatinya tinggal menghitung hari. Namun, bagi Catherine Middleton, calon pengantin perempuan, statusnya nanti tidaklah serta-merta menjadi princess atau putri. Alasan di balik ini cukup sederhana, karena Catherine Middleton bukan berdarah bangsawan.
Kakak Ratu Elizabeth yang telah meninggal Margareth berhak mendapat gelar Putri Margaret. Putri Ratu Elizabeth adalah Putri Anne dan cucu-cucu perempuannya adalah Putri Beatrice dan Putri Eugenie. Mereka semua berdarah bangsawan jadi memang berhak menyandang gelar putri.
Sebagaimana warta AP, AFP, dan The Sun,
Sarah Ferguson, mantan istri Pangeran Andrew, tidak pernah menjadi
Putri Sarah. Hal yang sama untuk Sophie Rhys-Jones, istri Pangeran
Edward. Ia tidak menjadi Putri Sophie.
Sementara itu, yang mengejutkan banyak pihak, Lady Diana Spencer tidak pernah secara resmi menyandang gelar Putri Diana. Ia adalah Putri Wales dan setelah bercerai dari Pangeran Charles, ia menjadi Diana, Putri Wales.
Sementara itu, yang mengejutkan banyak pihak, Lady Diana Spencer tidak pernah secara resmi menyandang gelar Putri Diana. Ia adalah Putri Wales dan setelah bercerai dari Pangeran Charles, ia menjadi Diana, Putri Wales.
Catherine
Middleton yang akrab dipanggil Kate tidak secara otomatis mendapat
gelar putri karena bukan berdarah biru Tetapi, keluarga kerajaan selama
1.000 tahun ini tidak pernah berkembang dalam mencari penyelesaian soal
sebutan untuk gelar bangsawan bagi mereka yang menikah dengan keluarga
kerajaan.
Gelar duke biasanya diberikan atas satu pernikahan. Misalnya saat Pangeran Andrew menikah dengan Sarah Ferguson pada 1986. Ratu memberi sebutan Andrew Duke of York dan Sarah menjadi Duchess of York, gelar yang tetap ia pegang walaupun telah bercerai.
Gelar duke biasanya diberikan atas satu pernikahan. Misalnya saat Pangeran Andrew menikah dengan Sarah Ferguson pada 1986. Ratu memberi sebutan Andrew Duke of York dan Sarah menjadi Duchess of York, gelar yang tetap ia pegang walaupun telah bercerai.
Begitu
pula halnya, sewaktu Pangeran Edward menikah dengan Sophie Rhys-Jones,
ia menjadi Earl of Wessex dan istrinya menjadi Countess of Wessex.
Philip
Philip
Saat
Pangeran Philip menikah dengan Ratu Elizabeth pada 1947, Raja George VI
menciptakan gelar Duke of Edinburgh. Philip lahir dengan nama Pangeran
Yunani (walaupun ia berdarah Denmark, Jerman, Rusia, dan Inggris). Namun
ia menanggalkan gelar Yunani dan menjadi warga negara Inggris dan
menikah dengan Putri Elizabeth.
Sebelum menikah, nama resminya Philip Mountbatten. Ia menjadi Pangeran Philip pada Februari 1957 saat Ratu memberikan dia gelar Pangeran Kerajaan Inggris.
Sebelum menikah, nama resminya Philip Mountbatten. Ia menjadi Pangeran Philip pada Februari 1957 saat Ratu memberikan dia gelar Pangeran Kerajaan Inggris.
Dari situlah, muncul hal menarik. Ternyata, Ratu Elizabeth bisa saja menjadikan Catherine Middleton Putri Kerajaan Inggris dan bila ini terjadi ia bisa menjadi Putri Catherine.
Alternatif lain adalah kerajaan memberikan gelar duke. Sampai sekarang, gelar itu masih kosong untuk Albany, Connaught, Clarence, Cambrige. Makanya, William dan Catherine akan menyandang gelar duke dan duchess dari satu daerah.
Alternatif lain adalah kerajaan memberikan gelar duke. Sampai sekarang, gelar itu masih kosong untuk Albany, Connaught, Clarence, Cambrige. Makanya, William dan Catherine akan menyandang gelar duke dan duchess dari satu daerah.
Pertanyaannya
kemudian, apakah William menginginkan hal itu? Sejumlah pihak
menyebutkan ia lebih cenderung disebut Pangeran William (dari Wales)
tanpa ada gelar duke. Di luar itu semua, gelar pangeran dan putri
terdengar muda dan glamor, sementara duke dan duchess terdengar kuno.
Jadi apakah pihak kerajaan akan memecah protokol untuk kali ini?
Jadi apakah pihak kerajaan akan memecah protokol untuk kali ini?
Kedengarannya
tepat dengan perkembangan waktu. Namun, alasannya tidak cukup bagi
kerajaan untuk mengubah tradisi yang telah berjalan selama berabad-abad.

